ITIL (INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY) & STRATEGI LAYANAN ITSM
ITIL (IT Infrastruktur Library)
ITIL adalah suatu rangkaian dengan
konsep infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL
sebenarnya adalah suatu rangkaian rangkuman dari beberapa buku yang membahas
tentang pengelolaan (TI). ITIL memberikan beberapa praktik TI penting seperti
daftar cek, tugas, serta beberapa prosedur yang disesuaikan dengan segala jenis
organisasi(TI).
ITIL sudah dikembangkan sejak
1980-an dengan ITIL 1.0.Kemudian dengan beriringnya waktu peningkatan
pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam
lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan dijadikan ITIL 2.0 yang
paling dikenal dengan set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT service
management) & service support(dukungan layanan). Pada awal 2007 ITIL 3.0
didirikan. Ini didirikan dengan sama sekali baru. Terdapat 3 bidang utama
didalamnya : ITIL Core Publikasi, ITIL Pelengkap Bimbingan, ITIL Web Support
Services
Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of
Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya
terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus ITSM (IT
service management). Lima bagian tersebut adalah :
a. Service Strategy
Ini merupakan inti dari ITIL Service Life
Cycle yang memberikan panduan kepada
pengimplementasian
ITSM . Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar konsep ITSM,
acuan, serta proses-proses inti.
Proses di dalamnya yaitu:
Proses di dalamnya yaitu:
1. Service Portofolio
Management
2. Financial Management
3. Demand Management
b. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat pada
bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu didesain dengan tujuan bisnis dari
pelanggannya. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk bisa
secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI.
Proses di dalamnya yaitu:
1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Countinuity
Management
7. Information Security
Management
c. Service Transition
Menyediakan panduan kepada organisasi TI agar
dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI. Tahapan
ini menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan didefinisikan dalam Service Strategy,
lalu dibentuk dalam Service Design dan selanjutnya secara efektif
direalisasikan dalam Service Operation
Proses di dalamnya yaitu:
1. Transation Planning and
Support
2. Change Management
3. Service Assset and
Configuration Management
4. Release and Deployment
Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
d. Service Operational
Ini adalah tahapan life cycle yang mencakup
semua kegiatan operasional layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa
panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien.
Proses di dalamnya:
1. Event Management
2. Incident
Management
3. Problem
Managemen
4. Request
Fulfillment
5. Access
Management
e. Continual Service Immprovement (CSI)
Merupakan bagian akhir dari iterasi siklus
hidup layanan ITIL. Pada iterasi ini dilakukan evaluasi terhadap layanan TI
yang telah berjalan. CSI bertujuan untuk mempersiapkan rencana peningkatan
terhadap layanan TI agar mampu berjalan berkelanjutan. Proses-proses yang
dilakukan pada iterasi continual service improvement sebagai berikut:
1. Review Layanan (Services Review)
2. Evaluasi Proses (Process Evaluation)
3. Definisi Upaya CSI (Definition of CSI Initiatives)
4. Memantau Upaya CSI (Monitoring of CSI Initiatives)
2. Evaluasi Proses (Process Evaluation)
3. Definisi Upaya CSI (Definition of CSI Initiatives)
4. Memantau Upaya CSI (Monitoring of CSI Initiatives)
Kalau dalam bentuk gambar, kerangka ITIL akan terlihat seperti ini:
Manfaat ITIL
Manfaat ITIL ini merupakan pendekatan
sistematis untuk management layanan TI. ITIL dapat membantu perusahaan dalam
cara berikut:
1. Mengurangi biaya
2. Pengunaan proses praktik
terbaik yang sudhah terbukti meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Meningkatkan produktivitas
4. Meningkatkan penggunaan
keterampilan dan pengalaman
5. Meningkatkan penyampaian layanan
pihak ketiga melalui spesifikasi ITIL atau ISO 20000
Inti ITIL
Inti dari ITIL adalah ITIL mendukung layanan IT untuk memberikan panduan
kepada organisasi IT bahwa layanan IT dapat digunakan sebagai alat strategis
sebuah perusahaan, untuk memfasilitasi dunia bisnis,memproses, mentransisi dan
melakukan pengoperasian.
Strategi layanan ITSM
Strategi Layanan dari
setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan
tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan khusus. Strategi
layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam isolasi strategi menyeluruh dan budaya
organisasi yang dimiliki oleh penyedia layanan. Terlepas dari konteks dimana
penyedia layanan beroperasi, strategi layanan juga harus didasarkan pada
pengakuan yang jelas dari keberadaan kompetisi. Kesadaran bahwa masing-masing
pihak memiliki pilihan dan pandangan tentang bagaimana penyedia layanan akan
membedakan dirinya dalam kompetisi. Semua penyedia layanan membutuhkan strategi
layanan.
a. Tata kelola
Standar internasional
untuk IT tata kelola, ISO/IEC 385000:2008, “menyediakan kerangka kerja tata
kelola yang efektif untuk membantu orang-orang di tingkat tertinggi organisasi
memahami dan memenuhi kewajiban mereka”, kerangka kerja ini membuat jelas bahwa
tata kelola IT adalah tentang banyak lebih dari proses dan kontrol.
IT adalah layanan
bisnis, dan adopsi dari ITIL praktek layanan manajemen adalah cara yang efektif
untuk mengatasi tata kelola IT. Setiap bagian dari siklus hidup layanan
memiliki peran.
b. Resiko
adalah sebuah
kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian atau mengurangi kemampuan dalam
memperoleh tujuan. Resiko juga dapat didefinisikan sebagai sebuah
ketidakpastian. Manajemen yang efektif dari resiko, adalah sebuah masalah
penting untuk semua organisasi yang sukses, dan juga merupakan komponen kunci
dari pemerintahan.
c. Jenis Penyedia Layanan IT
Tipe 1 - Penyedia
layanan internal:
Pada dasarnya ini
merupakan jenis unit in-house IT yang biasanya diposisikan dalam unit bisnis
yang mereka layani, meskipun umumnya untuk unit skala kecil unit IT ini akan
dikonsolidasikan ke departemen IT perusahaan yang memiliki kepentingan sebagai
penyeimbang, tuntutan dan prioritas dari korporasi organisasi ini adalah
terhadap setiap individu unit bisnis.
Tipe 2 - Unit
penyedia layanan bersama:
Disinilah berbagai
fungsi cakupan luas, dianggap sebagai non-inti untuk bisni, dikelompokkan
bersama ke unit pelayanan perusahaan bersama. Fungsi yang terlibat biasanya
adalah bidang IT, Keuangan dan SDM, terkadang juga pelayanan hukum, logistik,
dan fasilitas manajemen.
Tipe 3 - Penyedia layanan
eksternal:
Ini merupakan sebuah
entitas komersil yang terpisah dari bisnis yang dilayaninya, dan beroperasi
sebagai bisnis kompetitif dalam pasar.
d. Empat M strategi
1. Strategi integrasi
Secara umum
menggambarkan mengenai upaya kepemilikan usaha yang dapat membantu usaha yang
sedang dijalankan yang mebedakan hanyalah usaha siapa yang harus dimiliki.
2. Strategi intensif
Strategi ini
menggambarkan bagaimana agar produk kita dapat menjangkau konsumen semaksimal
mungkin baik dari segi konsumsi dan geografis.
3. Strategi
diversifikasi
Secara umum
menggambarkan sebuah strategi dimana anda mendirikan sebuah usaha lain, yang
membdeakan adalah usaha tersebut sejenis atau tidak.
4. Strategi defensif
Menggambarkan ketika
anda harus mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan anda atau ingin
berhenti berbisnis dengan mewujudkan usaha anda dengan nilai kekayaannya.
e. Manajemen Pelayanan Sebagai Aset Strategis
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset
strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi
kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan
potensi penyedia layanan dari:
- Kapabilitas : kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi
proses, pengetahuan dan orang - orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan
dan menyebarkan sumber daya.
- Sumber daya : masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan,
modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang-orang.
f. Mengotomatisasi Proses Pengelolaan
Otomasi proses manajemen adalah penggunaan sistem komputer dan perangkat
lunak untuk mengotomatisasi proses. Proses dapat benar-benar otomatis, sehingga
tidak ada intervensi manusia yang diperlukan, atau semi-otomatis di mana
beberapa intervensi manusia diperlukan untuk membuat keputusan atau menangani
pengecualian.
Mengotomatisasi memberikan utilitas yang lebih tinggi dan menghasilkan
kinerja yang lebih baik. Pada tingkat yang lebih mendasar, otomatisasi
meningkatkan produktivitas, membantu kita menangani fluktuasi permintaan.
Komentar
Posting Komentar