IT GOVERNENCE DALAM BERBAGAI BIDANG
AUDIT
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
IT GOVERNENCE DALAM BERBAGAI
BIDANG
Disusun
oleh:
Kelompok
7
Dyah
Achwatiningrum (12116227)
Justin
Dewangga Putra (13116796)
Rynalzevano
Cornellis (16116736)
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2019
1.
Latar
Belakang
Teknologi
informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir
semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat membantu meningkatkan efektifitas
dan efisiensi proses bisnis perusahaan, tak terkecuali perguruan tinggi. Untuk
mencapai hal tersebut diperlukan suatu pengelolaan TI yang baik dan benar agar keberadaan
TI mampu untuk menunjang kesuksesan organisasi dalam pencapaian tujuannya.
Kesuksesan tata kelola perusahaan (enterprise governance) saat ini mempunyai ketergantungan
terhadap sejauh mana tata kelola TI (IT Governance) dilakukan.
IT Governance
merupakan bagian terkait dengan corporate governance.Beberapa hal mendasar jika
dibandingkan dengan corporate governance adalah IT Governance berkaitan dengan
bagaimana top manajemen memperoleh keyakinan bahwa Manager Sistem Informasi
(Chief Information Officer) dan organisasi TI dapat memberikan return berupa
value bagi organisasi.
2.
Materi
a.
COBIT
(Control Objectives For Information And Related Technology)
Alat
yang komprehensif untuk menciptakan adanya IT Governance di organisasi adalah
penggunaan COBIT (Control Objectives For Information And Related Technology)
yang mempertemukan kebutuhan beragam manajemen dengan menjembatani celah antara
risiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan masalahmasalah teknis TI. COBIT
menyediakan referensi best business practice yang mencakup keseluruhan proses
bisnis organisasi dan memaparkannya dala m struktur aktivitasaktivitas logis
yang dapat dikelola dan dikendalikan secara efektif. Tujuan utama COBIT adalah memberikan
kebijaksanaan yang jelas dan latihan yang bagus bagi IT Governance bagi organisasi
di seluruh dunia untuk membantu manajemen senior untuk memahami dan mengatur r
isiko– risiko yang
berhubungan
dengan TI. COBIT melakukannya dengan menyediakan kerangka kerja IT Governance
dan petunjuk kontrol obyektif yang rinci bagi manajemen, pemilik proses bisnis,
pemakai dan auditor.
b.
Kerangka Kerja COBIT
COBIT (Control Objectives For Information And
Related Technology) adalah kerangka IT Governance yang ditujukan kepada
manajemen, staf pelayanan TI, control departement, fungsi audit dan lebih penting
lagi bagi pemilik proses bisnis (business process owner’s), untuk memastikan
confidenciality, integrity dan availability data serta informasi sensitif dan kritikal.
Konsep dasar kerangka kerja COBIT adalah bahwa penentuan kendali dalam
TI berdasarkan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan bisnis dan informasi
yang dihasilkan dari gabungan penerapan proses TI dan sumber daya terkait. Dalam
penerapan pengelolaan TI terdapat dua jenis model kendali, yaitu model kendali bisnis
(business controls model) dan model kendali TI (IT focused control model), COBIT
mencoba untuk menjembatani kesenjangan dari kedua jenis kendali tersebut.
Pada dasarnya kerangka kerja COBIT terdiri dari 3
tingkat control objectives, yaitu activities dan tasks, process, domains. Activities
dan tasks merupakan kegiatan rutin yang memiliki konsep daur hidup, sedangkan
task merupakan kegiatan yang dilakukan secara terpisah. Selanjutnya kumpulan
activity dan task ini dikelompokan ke dalam proses TI yang memiliki permasalahan
pengelolaan TI yang sama dikelompokan ke dalam domains.
1.
COBIT dirancang terdiri dari 34 high level control objectives yang menggambarkan
proses TI yang terdiri dari 4 domain yaitu: Plan and Organise, Acquire and
Implement, Deliver and Support dan Monitor and Evaluate. Berikut kerangka kerja
COBIT yang terdiri dari 34 proses TI yang terbagi ke dalam 4 domain
pengelolaan, yaitu Plan and Organise (PO), mencakup masalah mengidentifikasikan
cara terbaik TI untuk memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian
tujuan bisnis organisasi. Domain ini menitikberatkan pada proses perencanaan dan
penyelarasan strategi TI dengan strategi organisasi. Domain PO terdiri dari 10
control objectives, yaitu :
PO1-- Define a strategic IT plan. PO2 – Define the
information architechture., PO3 – Determine technological direction, PO4 –
Define the IT processes, organisation and relationships, PO5 -- Manage the IT
investment, PO6 – Communicate management aims and direction, PO7 – Manage IT
human resource, PO8 – Manage quality, PO9 – Asses and manage IT risks, PO10 – Manage
projects.
2.
Acquire and Im plem ent (AI), domain ini menitikberatkan pada proses pemilihan,
pengadaaan dan penerapan TI yang digunakan. Pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan, harus disertai solusi-solusi TI yang sesuai dan solusi TI tersebut
diadakan, diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis
organisasi. Domain AI terdiri dari 7 control objectives, yaitu :
AI1 – Identify automated solutions, AI2 – Acquire
and maintain application software, AI3 – Acquire and maintain technology
infrastructure, AI4 – Enable operation and use, AI5 – Procure IT resources, AI6
– Manage changes, AI7 – Install and accredit solutions and changes.
3.
Deliver and Support (DS), domain ini menitikberatkan pada proses
pelayanan TI dan dukungan teknisnya yang meliputi hal keamanan sistem, kesinambungan
layanan, pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pengelolaan data yang
sedang berjalan. Domain DS terdiri dari 13 control objectives, yaitu :
DS 1 – Define and manage service levels, DS2 –
Manage thirdparty services. DS3 – Manage performance and capacity, DS4 – Ensure
continuous service. DS5 – Ensure systems security, DS6 – Identify and allocate
costs, DS7 – Educate and train users, DS8 – Manage service desk and incidents,
DS9 – Manage the configuration,DS 10 – Manage problems, DS 11 – Manage data, DS
12 – Manage the physical environment, DS13 – Manage operations.
4.
Monitor and Evaluate (ME), domain ini menitikberatkan pada proses pengawasan
pengelolaan TI pada organisasi seluruh kendalikendali yang diterapkan setiap
proses TI harus diawasi dan dinilai kelayakannya secara berkala. Domain ini
fokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan
internal dan eksternal. Berikut proses-proses TI pada domain monitoring and
evaluate:
ME1 – Monitor and evaluate IT performance, ME2 –
Monitor and evaluate internal control, ME3 – Ensure regulatory compliance, ME4
– Provide IT Governance.
IT Governance menyediakan suatu struktur yang
berhubungan dengan proses TI, sumber daya TI dan informasi untuk perencanaan
strategi dan tujuan organisasi guna mendukung kebutuhan bisnis. Cara
mengintegrasikan IT Governance dan mengoptimalisasikan organisasi yaitu melalui
adanya Plan and Organise, Acquire and Implement, Deliver and Support dan
Monitor and Evaluate.
Untuk memastikan hasil yang diperoleh dari proses TI sesuai kebutuhan bisnis,
perlu diterapkan kendali-kendali yang tepat terhadap proses TI tersebut. Hasil
yang diperoleh perlu diukur dan dibandingkan kesesuaiannya dengan kebutuhan
bisnis organisasi secara berkala.
c.
Pedoman
Manajemen COBIT
Pedoman manajemen untuk COBIT, yang terdiri dari
model maturity, KGI, dan KPI, yang kemudian menyediakan manajemen dengan alat
untuk menilai dan mengukur lingkungan TI organisasi terhadap 34 proses TI yang
diidentifikasikan COBIT.
Saat ini manajemen TI terkait risiko tersebut
dipahami sebagai bagian inti dari pengaturan organisasi. Pengaturan TI yang merupakan
bagian dari pengaturan organisasi, menjadi lebih dirasakan peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi dengan menambah nilai melalui penyeimbangan risiko
terhadap nilai kembali atas TI dan prosesnya.
Pengaturan TI merupakan pelengkap suksesnya
pengaturan organisasi melalui peningkatan yang efisien dan efektif sehubungan
dengan proses organisasi. Pengaturan TI menyediakan struktur yang berhubungan
dengan proses TI, sumberdaya TI, dan informasi untuk strategi dan tujuan
organisasi. Lebih lanjut, pengaturan TI mengintegrasikan dan melembagakan
praktek yang berhubungan.
d.
Model Maturity
COBIT melihat bahwa menerapkan mekanisme governance
secara efektif tidaklah mudah, namun harus melalui berbagai tahap maturity
(kematangan) tertentu. Model maturity untuk mengontrol proses IT, sehingga
manajemen dapat mengetahui dimana posisi organisasi sekarang, dan diposisi
dimana organisasi ingin berada. Paling tidak posisi maturity sebuah organisasi
terkait dengan keberadaan dan kinerja proses IT Governance dapat dikategorikan
menjadi enam tingkatan, yaitu;
a. 0 Non existent (tidak ada), merupakan posisi
kematangan terendah, yang merupakan suatu kondisi dimana organisasi merasa
tidak membutuhkan adanya mekanisme
proses IT Governance yang baku, sehingga tidak ada sama sekali
pengawasan terhadap IT Governance yang dilakukan oleh organisasi.
b. 1 Initial (inisialisasi), sudah ada beberapa
inisiatif mekanisme perencanaan, tata kelola, dan pengawasan sejumlah IT
Governance yang dilakukan, namun sifatnya masih ad hoc, sporadis, tidak
kosisten, belum formal, dan reaktif.
c. 2 Repeatable (dapat diulang), kondisi dimana
organisasi telah memiliki kebiasaan yang terpola untuk merencanakan dan
mengelola IT Governance dan dilakukan secara berulang-ulang secara reaktif,
namun belum melibatkan prosedur dan dokumen formal.
d. 3 Defined (ditetapkan), pada tahapan ini
organisasi telah memiliki mekanisme dan prosedur yang jelas mengenai tata cara
dan manajemen IT Governance, dan telah terkomunikasikan dan tersosialisasikan
dengan baik di seluruh jajaran manajemen.
e. 4 Managed (diatur), merupakan kondisi dimana
manajemen organisasi telah menerapkan sejumlah indikator pengukuran kinerja
kuantitatif untuk memonitor efektivitas pelaksanaan manajemen IT Governance.
f. 5 Optimised (dioptimalisasi), level tertinggi
ini diberikan kepada organisasi yang telah berhasil menerapkan prisip-prinsip
governance secara utuh dan mengacu best practice, dimana secara utuh telah
diterapkan prinsip-prinsip governance, seperti transparency, accountability,
responsibility, dan fairness.
Dengan
adanya maturity level model, maka organisasi dapat mengetahui posis kematangannya
saat ini, dan secara terus menerus serta berkesinambungan harus bersaha untuk
meningkatkan levelnya sampai tingkat tertinggi agar aspek governance terhadap eknologi informasi dapat berjalan secara
efektif.
3. Studi
Kasus
a. Judul
Analisis Tata
Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work
Studi Kasus pada Universitas
Stikubank Semarang
b. Penulis
dan Institusi Asal
Agus Prasetyo Utomo dan
Novita Mariana, Fakultas teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang
c. Sumber
Jurnal
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/361/238
d. Abstrak
Tata kelola
TI atau IT (Information Technology) Governance merupakan struktur hubungan dan
proses untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi untuk mencapai tujuannya
dengan menambahkan nilai ketika menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan TI
dan prosesnya. Dalam penelitian ini dihasilkan suatu rekomendasi IT Governance
yang merupakan pengembangan dari IT Governance yang sudah dilaksanakan oleh
Institusi saat ini, namun saat ini proses IT Governance belum dilakukan secara
menyeluruh. Rekomendasi IT Governance ini dibuat guna meningkatkan kinerja TI
layanan akademik yang ada di UNISBANK, dimana aktivitas layanan akademik
tersebut menjadi tanggung jawab kerja suatu biro yang bernama BAAK dan
pengadaan dan pengelolaan TI yang ada menjadi tanggung jawab suatu divisi yaitu
P2ICT. Perancangan IT Governance dalam penelitian ini menggunakan kerangka
kerja COBIT (Control Objective For Information and Related Technology) versi
4.0, Dalam penelitian ini hanya dibahas 2 domain dari 4 domain yang ada di
COBIT dengan pembahasan dibatasi pada tingkat control process saja, tidak
membahas aktivitasaktivitas yang terdapat di setiap control process. Domain
yang dipilih dalam penelitian ini untuk dibuatkan rekomendasi pengelolaan TI
adalah domain Deliver and Support (DS), Monitor and Evaluate (ME). Dari
pemetaan model maturity tersebut diperoleh bahwa tingkat maturity untuk DS
mendidik dan melatih users berada pada level maturity 4 (diatur), sementara untuk
DS mengelola data berada pada tingkat maturity 3 (ditetapkan), Domain untuk
Monitor dan evaluasi kinerja TI berada tingkat maturity 3 (ditetapkan).
Berdasarkan pemetaan maturity tersebut dirancang rekomendasi IT Governance untuk
masing-masing control process agar tingkat maturity dari masing-masing control
process tersebut bisa lebih baik. Berdasarkan visi, misi, tantangan masa depan,
dan tingginya harapan manajemen UNISBANK terhadap proses IT COBIT, dapat
disimpulkan untuk dapat mendukung pencapaian tujuan UNISBANK setidaknya tingkat
maturity pengelolaan IT yang dilakukan harus berada pada tingkat 4 – diatur
(managed) dimana proses di monitor dan diukur manggunakan indikator tertentu.
e. Subjek
Penelitian
Universitas Stikubank Semarang
f.
Tujuan
1.
Mengembangkan IT
Governance yang sudah ada di Lembaga melalui Deliver and Support (DS), Monitor
and Evaluate (ME).
2.
Membuat sebuah
rekomendasi pengelolaan TI yang sesuai dengan strategi bisnis dan tujuan
UNISBANK berdasarkan KGI dan KPI.
g. Metode
Penelitian
1.
Melakukan
studi lapangan mengenai proses penggunaan TI yang sedang
berjalan dan mengumpulkan
dokumen mengenai visi, misi, strategi, tujuan, dan struktur lembaga UNISBANK.
2.
Analisis
data yang berkaitan dengan domain DS dan ME.
3.
Membuat
kuesioner skala prioritas yang ditujukan bagi Kepala BAAK sebagai
pihak yang bertanggung jawab
dalam kegiatan layanan akademik dan Kepala P2ICT sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pengadaan
dan pengelolaan TI yang ada di
UNISBANK.
4.
Analisis
data hasil kuesioner, hasil pengamatan langsung dan pengalaman
yang dirasakan oleh penulis
baik sebagai users yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh layanan akademik maupun
keterlibatan dalam pembuatan
sistem
informasi akademik yang digunakan, data yang berkaitan dengan pengelolaan
TI saat ini yang terdokumentasi, penghitungan skala prioritas masing-masing
control process yang terdapat pada domain DS dan ME.
5.
Membuat
kuesioner untuk control process dengan pertanyaan yang disusun
berdasarkan management guidelines COBIT yang disesuaikan dengan keadaan
pengelolaan TI saat ini. Setiap pertanyaan yang diajukan diuji validitas dan
reliabilitasnya. Uji validitas
dan reliabilitas
dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pertanyaan yang ambigu
menurut responden.
6. Analisis hasil kuesioner, dimana pada
tahap ini dilakukan pemetaan
pengelolaan TI layanan
akademik UNISBANK dengan mengacu pada COBIT.
h. Kesimpulan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Lembaga UNISBANK memiliki
pengelolaan TI dalam mendukung layanan akademik dan dirasakan perlu dilakukan
perbaikan terhadap beberapa control process yang dirasakan sangat penting
menurut Lembaga yang terkait saat ini.
Penentuan control process melatih dan mendidik users, mengelola data dari
domain delivery and support, memonitor dan evaluasi kinerja TI dari domain
monitor and evaluate merupakan control process yang penting untuk diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/361/238
Komentar
Posting Komentar